Konsep Konsep Statistik



1. Konsep Kuisioner
Merupakan serangkaian pertanyaan yang dikirimkan per pos atau diserahkan pada responden guna diisi. Jawaban pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh responden tanpa bantuan dari pihak peneliti. Peneliti tidak dapat memaksakan responden guna mengisi dan mengembalikan kuisioner tersebut.
Kuisioner merupakan daftar lampiran (schedule) yang diisi oleh responden tanpa pengawasan dan kemudian dikembalikan oleh responden atas kemauannya sendiri. Kuisioner sedemikan itu memiliki bentuk daftar lampiran dengan pertanyaan yang bersifat terbuka, alternatif tertentu.  (Anto Dajan, Pengantar Metode Statistik Jilid I, 1983).

2. Konsep Statistik Deskriptif
Untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian digunakan statistik deskriptif, menurut Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng  statistik deskriptif adalah tahapan statistik yang meliputi kegiatan mengumpulkan, mengklasifikasikan, meringkas, menginterpretasikan, dan menyajikan data dari suatu kelompok yang terbatas, tanpa menganalisis dan menarik kesimpulan yang bisa berlaku bagi kelompok yang lebih luas. Contoh statistika deskriptif antara lain :
a. Penyajian data dalam bentuk histogram, poligon frekuensi, diagram batang, dan lain-lain;
b. Menghitung ukuran pemusatan/tendensi sentral seperti rata-rata (mean), nilai tengah (median), modus, dan lain-lain;
c. Mengukur ukuran-ukuran penyebaran/dispersi seperti kisaran (range), deviasi mutlak rata-rata, deviasi standard, varians dan lain-lain.
Dalam rangka pengambilan kesimpulan, pada penelitian ini digunakan statistik inferensial yaitu proses pengambilan kesimpulan mengenai parameter populasi (biasanya adalah kuantitas yang tidak diketahui nilainya) berdasarkan informasi yang diperoleh dari statistik sampel (kuantitas yang diketahui nilainya) (Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng, Prinsip-Prinsip Statistika untuk Tehnik dan Sains, 2005).

3. Konsep Populasi, Sampel dan Data
Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek atau individu yang sedang dikaji. Jadi pengertian populasi dalam statistik tidak terbatas pada sekelompok/kumpulan orang-orang, namun mengacu pada seluruh ukuran, hitungan atau kualitas yang menjadi fokus perhatian suatu kaijan. Suatu pengamatan/survey terhadap seluruh anggota populasi disebut sensus.
Sampel adalah sebagian, atau subset (himpunan bagian), dari suatu populasi. Populasi dapat berisi data yang besar sekali jumlahnya, yang mengakibatkan tidak mungkin atau sulit dilakukan pengkajian terhadap seluruh data tersebut sehingga pengkajian dilakukan terhadap sampelnya saja (Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng, Prinsip-Prinsip Statistika untuk Tehnik dan Sains, 2005).
Untuk melakukan analisis statistik diperlukan data, karenanya data perlu dikumpulkan. Bergantung pada berbagai faktor, untuk ini pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara sensus ataupun sampling. Ada beberapa alasan dilakukannya sampling, antara lain:
1)    Ukuran populasi
Ada dua macam ukuran populasi, ialah terhingga dan tak hingga. Dalam hal populasi tak hingga, ialah populasi berisikan tidak terhingga banyak objek, sudah jelas sensus tidak mungkin dilakukan. Juga mengingat populasi tak hingga pada dasarnya hanya konseptual sukarlah untuk melakukan sensus terhadapnya. Dalam praktek, populasi terhingga sering dianggap sebagai populasi tak hingga, jika didalamnya sudah cukup terlalu banyak anggota atau objek;
2)    Masalah biaya
Wajar bahwa semakin banyak objek yang diteliti makin banyak pula biaya yang diperlukan. Bagaimanapun juga, jika hanya tersedia biaya terbatas, sampling satu-satunya pilihan, terkecuali jika ukuran populasi sedikit sekali sehingga dengan biaya tersebut sensus bisa dilaksanakan;
3)    Masalah waktu
Sensus memerlukan waktu yang lebih lama bila dibandingkan dengan sampling. Dengan demikian sampling dapat memberikan data lebih cepat. Dalam hal diinginkan kesimpulan segera, maka sampling benar-benar terasa faedahnya;
4)    Percobaan yang sifatnya merusak
Jika penelitian terhadap objek sifatnya merusak, maka jelas sampling harus dilakukan. tidak mungkin sensus dilakukan untuk mengetahui : kekuatan daya ledak granat yang dihasilkan, kemanjuran obat yang baru dihasilkan, kekuatan ban mobil yang dihasilkan dan contoh lainnya. Kalau semua granat atau ban mobil dicoba, adakah granat untuk keperluan perang tersisa, adakah ban mobil untuk dijual?;
5)    Masalah ketelitian
Salah satu segi agar kesimpulan cukup dapat dipertanggungjawabkan ialah masalah ketelitian. Data harus benar dan pengumpulan harus dilakukan dengan benar dan teliti. Demikian pula pencatatan dan penganalisisannya. Pengalaman menyatakan bahwa semakin banyak objek yang diteliti makin kurang ketelitian yang dihasilkan;
6)    Faktor ekonomis
Dengan faktor ekonomis diartikan : apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya, waktu dan tenaga yang telah dikeluarkan untuk itu ataukah tidak. Jika tidak, mengapa harus dilakukan sensus, yang jelas akan memakan biaya, waktu dan tenaga yang banyak? Faktor ekonomis ini sering dilupakan karenanya perlu mendapat perhatian sewajarnya (Prof. DR. Sudjana M.A.,M.Sc., Metoda Statistika, 2002).



0 comments:

Post a Comment