Aspek Keselamatan Lalu Lintas dan Biaya Konstruksi Jalan Raya


Setiap fasilitas transportasi didesain sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan kapasitas moda yang melaluinya. Begitu pula saat merancang jalan raya. Secara konsep, jalan yang efektif dan efisien adalah yang dirancang untuk dapat melayani penggunanya secara optimum. Karena itu, perancangan harus memperhitungkan karakteristik komponen-komponen yang ada di dalam sistem jala. Komponen tersebut adalah pengguna jalan (pengemudi dan pejalan kaki), kendaraan, dan jalan. Termasuk di dalamnya adalah interaksi di antara komponen-komponen tersebut, yang di antaranya adalah lalu lintas dan jarak pandang.

Masalah utama dalam memperhitungkan karakteristik pengguna jalan dalam mendesain jalan adalah sangat bervariasinya kecakapan dan kemampuan bereaksi dari masing-masing pengguna jalan. Karakteristik pengguna jalan yang biasanya mempengaruhi kinerjanya dalam sistem jalan adalah :
·         Penglihatan
·         Waktu reaksi
·         Kemampuan untuk mendeteksi warna
·         Pendengaran
·         Perasaan
·         Tinggi mata pengemudi
·         Kecepatan berjalan
·         Tinggi pelajan kaki
·         Usia
·         Lebar untuk pejalan kaki dan pengguna jalan lainnya
·         Jarak kebebasan antara 2 pengguna jalan
·         Tingkat pendidikan pengguna jalan
·         Pengendalian emosi pengguna jalan

Selain itu, kendaraan di jalan raya juga memiliki tingkat keragaman yang tinggi. Keanekaragaman ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang khas akan tiap angkutan. Contohnya bus. Bus adalah kendaraan angkutan penumpang yang sangat dibutuhkan karena bisa mengangkut banyak orang sekaligus. Untuk perencanaan geometrik jalan, desainer perlu menetapkan kendaraan apa saja yang akan melewatinya. Karakteristik kendaraan untuk keperluan perancangan jalan dapat dikelompokan menjadi :
·         Karakteristik Statis (dimensi, berat, kemampuan manuver kendaraan)
·    Karakteristik Kinematis (kemampuan kendaraan melakukan percepatan dan perlambatan)
·      Karakteristik Dinamis (karakteristik kendaraan selama bergerak, di antaranya adalah tahanan udara, tanjakan, gerak, menikung, tenaga yang tersedia, dan pengereman)

Klasifikasi jalan merupakan aspek penting lainnya yang pertama kali harus diidentifikasi sebelum melakukan perancangan jalan. Klasifikasi jalan yang digunakan dalam desain harus dapat menampung lalu lintas yang melewatinya selama umur rencana. Jalan yang didesain harus dapat menampung volume maksimum kendaraan yang melewati jalan itu. Selain itu, tempat dimana lokasi jalan raya tersebut akan dibangun juga harus diperhitungkan. Penempatan rambu-rambu dan marka jalan, serta teknik pembuatan serta pengecatannya juga harus diperhatikan.
Biaya konstruksi jalan saat ini sangatlah mahal. Begitu pula dengan biaya perawatannya. Aspek keselamatan jalan raya berbanding lurus dengan biaya konstruksi dan maintainancenya. Semakin baik desain jalan tersebut dapat memenuhi kebutuhan penggunanya dengan memperhatikan detail demi keamanan dan kenyamanan pengunanya, tingkat kecelakaan dan kerusakan badan jalan juga dapat berkurang.
Aspek keselamatan di jalan raya yang menjadi baik bila jalan raya yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dan pengguna jalan benar-benar tertib. Bila suatu jalan didesain hanya bisa dilewati beban maksimal 10 ton (beban dari truk pengangkut dengan 6 roda misalnya), tentu saja jalan itu tidak boleh dilewati oleh kendaraan yang lebih berat dari itu karena akan merusak jalan tersebut. Bila jalan rusak, lalu lintas akan terganggu, tingkat keamanan berkendara juga bisa menurun sehingga tingkat kecelakaan akan naik. Biaya perbaikannya akan menelan biaya yang cukup besar.


Sumber :Wibowo, Sony Sulaksono, dkk. (2001) Diktat Kuliah Pengantar Rekayasa Jalan. ITB.
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia.Peraturan Pemerintah no 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol.Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan no 14/1992

0 comments:

Post a Comment