Karakteristik bahan kayu

Kayu sangat peka terhadap kelembaban udara. Perubahan kadar lengas kayu menyebabkann mengembang dan menyusutnya kayu. Sel-sel kayu mengandung air, sebagian disebut air bebas (free water) yang mengisi ruangan sel dan sebagian lagi disebut air ikat (imbitet water) yang menembus dinding-dinding sel dan kemudian ditahan pori-pori dinding sel seperti yang ditunjukkan oleh gambar 1 berikut :

dimana :
a. Kadar air dari pohon hidup.
b. Kadar air dengan kadar air bebas dan air yang terikat.
c. Kadar air yang mencapai titik jenuh serat (30%).
d. Kayu yang kering udara kadar air mencapai antara 0% dan 30%. e. Kayu yang kering tanur kadar air mencapai 0%.
Kayu dari pohon hidup dapat mengandung air 30 % sampai dengan 300 % daripada berat kayu kering tanur. Penyusutan kayu terjadi apabila kadar air berkurang sampai di bawah titik jenuh serat, dan besarnya penyusutan sebanding dengan banyaknya air  yang dilepas di bawah titik jenuh serat tersebut. Kayu yang dikeringkan sampai kadar air 15 % akan menyusut sampai dengan kira-kira setengah penyusutan maksimum.  Apabila kayu mengering, air bebas akan keluar terlebih dahulu kemudian barulah air ikat meninggalkan dinding-dinding sel jika terus mengering. Pada saat air bebas telah habis, keadaan itu disebut titik jenuh serat (fiber saturation point) dengan kadar lengas antara  25% sampai dengan 30%. Apabila kayu mengering dibawah titik jenuh serat, dinding- dinding sel akan menjadi semakin padat yang mengakibatkan serat-serat kayu menjadi kuat dan kokoh.





0 comments:

Post a Comment