Karakteristik Fisik Bandara (Aerodrome)

Aerodrome terdiri atas dua bagian, yaitu bagian sisi darat dan bagian sisi udara. Secara garis besar, bagian sisi udara dari sebuah aerodrome terdiri dari runway, taxiway, apron, dan holding bay. Selain itu, dalam suatu runway juga perlu dilengkapi dengan runway shoulder, runway strip, runway end safety area (RESA), clearway, dan stopway. Semua itu perlu dimiliki oleh suatu runway karena menyangkut keamanan bagi pesawat yang akan take off maupun landing pada aerodrome tersebut.

Berdasarkan ketentuan standar dari ICAO, cruical aircraft, dan dari hasil perhitungan, dapat diketahui dimensi dari masing-masing bagian sisi udara. Sehingga dapat diketahui pula declared distance, Take Off Distance Available (TODA), Take Off Run Available (TORA), Accelerate Stop Distance Available (ASDA), Landing Distance Available (LDA), dan take off distance dari aerodrome yang akan dirancang.

Runway 
Runway didefinisikan sebagai daerah persegi panjang pada lapangan terbang yang digunakan untuk keperluan take off dan landing pesawat udara. Penentuan runway (letak, orientasi, dan jumlah runway) ditentukan oleh faktor-faktor berikut:
1.    Cuaca (persentase distribusi atau arah angin)
2.    Topografi dari lokasi lapangan terbang dan lingkungan di sekitarnya
3.    Jenis dan jumlah lalu lintas udara yang dilayani
4.    Faktor performance pesawat
5.    Faktor lingkungan

Jumlah landasan didesain berdasarkan volume lalu-lintas yang direncanakan pada lapangan terbang. Terdapat banyak macam konfigurasi landas pacu, sebagian besarnya merpakan kombinasi dari konfigurasi dasar. Berikut adalah konfigurasi dasar landasan:
1.    Landasan tunggal
2.    Landasan paralel
3.    Landasan dua jalur
4.    Landasan berpotongan
5.    Landasan terbuka V

Stopway : Stopway adalah panjang landasan tambahan pada ujung runway yang memungkinkan pesawat dapat berhenti apabila terjadi kegagalan atau pembatalan take off. Perkerasan stopway harus cukup kuat untuk menahan beban pesawat yang gagal take off tanpa mengakibatkan kerusakan pada pesawat itu.

Clearway : Clearway adalah panjang landasan tambahan pada ujung runway yang memungkinkan pesawat dapat lepas landas pada ketinggian tertentu tanpa mendapat gangguan. Letak clearway dilokasikan pada akhir daerah take off run available (TORA).

Taxiway : Taxiway adalah bagian dari lapangan terbang yag disediakan untuk jalur pergerakan pesawat dari dan ke runway. Fungsi utama taxiway adalah sebagai jalan keluar masuk bagi pesawat dari runway menuju apron atau bangunan terminal dan sebaliknya, atau dari runway menuju ke bagian-bagian yang lain dari lapangan terbang (misalnya hanggar pesawat). Taxiway diatur sedemikian rupa sehingga pesawat-pesawat tidak saling mengganggu, baik yang akan menuju ke runway maupun yang berasal dari runway. Rutenya dipilih sebagai jarak terpendek dari bangunan terminal menuju ke ujung landasan yang dipakai untuk awal take off

Holding Bay : Holding bay adalah suatu daerah dimana pesawat dapat dihentikan sementara atau dilewatkan, untuk memfasilitasi pergerakan pesawat yang efisien di darat.

Apron : Apron disebut juga Run Up atau juga Warm Up (pemanasan) adalah suatu daerah yang ditentukan dalam aerodrome, dimaksudkan untuk mengakomodasi pesawat untuk keperluan menaikkan/menurunkan penumpang atau kargo, pengisian bahan bakar, parkir, atau perawatan. Luas daerah apron harus didesain sedemikian rupa sehingga mencukupi kebutuhan aerodrome pada kepadatan maksimumnya.

Obstacle Limitation Surfaces Salah satu faktor yang vital dalam perencanaan suatu aerodrome adalah menentukan obstacle limitation. Obstacle limitation dilakukan untuk menjamin keamanan dengan mengurangi resiko kecelakaan dengan cara menempatkan suatu ruang maya di sekitar aerodrome yang membatasi daerah sekitarnya dari terdapatnya halangan yang dapat menggaggu pesawat pada saat akan take off, landing maupun melakukan manuver di udara. 

Inner Horizontal Surface Inner horizontal surface adalah bidang khayal horizontal setinggi 45 meter dari elevasi aerodrome yang ditinjau. Batas-batasnya dibuat dengan membuat lingkaran dengan jari-jari 4000 meter dari suatu titik referensi aerodrome, yaitu pada center line runway yang berbatasan dengan runway strips.

Outer Horizontal Surface Adalah bidang khayal horizontal pada ketinggian 145 meter (45 meter+100 meter) dari elevasi aerodrome.

Approach Surface Adalah kombinasi beberapa bidang miring yang dimulai dari ujung landasan (sampai jarak tertentu dari threshold) yang diperpanjang searah dengan sumbu landasan dengan divergensi tertentu, yang merupakan ruang udara untuk landing.

Inner Tansitional Surface Inner tansitional surface adalah bidang transisi permukaan yang berdekatand engan landasan dimana batas bawah adalah tepi bahu landasan memanjang sejajar sumbu landasan. Salah satu ujungnya berbatasan dengan inner approach dan ujung lainnya berbatasan dengan balked landing. Batas atas adalah inner horizontal surface dengan kemiringan tertentu. Untuk desain ini dengan aerodrome reference code 4E dan non precision approach maka dimensinya adalah dengan kemiringan 0%.

Transitional Surface Transitional surface adalah bidang yang diperluas keluar arah ke atas dari sisi runway strip dan sebagai sisi bidang pendekatan, dengan kemiringan 14,3% samapai berpotongan dengan inner horizontal surface. 

Take Off Climb Surface Adalah bidang yang dimulai dari jarak tertentu dari ujung landasan lalu diperluas ke arah atas sampai jarak horizontal tertentu. Permukaan ini disediakan untuk melindung sebuah pesawat yang sedang take off dengan menunjukkan halangan mana yang harus dihilangkan jikalau memungkinkan, atau ditandai bila tidak mungkin untuk dihilangkan.






























2 comments:

Unknown said...

terimakasih gan atas informasinya manfaat banget ini informasinya

Unknown said...

RESA nya ga ada atau stopway itu RESA gan?

Post a Comment