Sistem transportasi berkelanjutan
lebih mudah terwujud pada sistem transportasi yang berbasis pada penggunaan
angkutan umum dibandingkan dengan sistem yang berbasis pada penggunaan kendaraan
pribadi. Sistem transportasi berkelanjutan merupakan tatanan baru sistem
transportasi di era globalisasi saat ini. Persoalan transportasi menjadi
persoalan yang memerlukan perhatian dan kajian dari berbagai perespektif ilmu (Schipper,2002:11-25).Pada awal
penyelenggara pemerintahan mau menerapkan sistem transportasi berkelanjutan (sustainable
transportation). Sebetulnya apakah sistem transportasi yang berkelanjutan
itu? Jika kita merujuk pada beberapa literatur yang ada, sistem transportasi
yang berkelanjutan adalah suatu sistem transportasi yang dapat mengakomodasikan
aksesibilitas semaksimal mungkin dengan dampak negatif yang seminimal mungkin.
Sistem transportasi yang berkelanjutan menyangkut tiga komponen penting, yaitu
aksesibilitas, kesetaraan dan dampak lingkungan. Aksesibilitas diupayakan
dengan perenca naaan jaringan transportasi dan keragaman alat angkutan dengan
tingkat integrasi yang tinggi antara satu sama lain. Kesetaraan diupayakan melalui
penyelenggaraan transportasi yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, menjunjung
tinggi persaingan bisnis yang sehat, dan pembagian penggunaan ruang dan
pemanfaatan infrastruktur secara adil serta
transparansi dalam setiap pengambilan kebijakan. Pengurangan dampak negatif
diupayakan melalui penggunaan energi ramah lingkungan, alat angkut yang
paling sedikit menimbulkan polusi dan perencanaan ya ng memprioritaskan keselamatan.
Memperhatikan kondisi makro yang ada terutama pengaruh iklim globalisasi
menempatkan persoalan transportasi menjadi layanan kebutuhan atau aksesibilitas
yang harus disediakan oleh Negara. Aksesibilitas transportasi menjadi penting
seiring dengan meningkatnya peradaban manusia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment