Mortar dan Beton


Mortar dan beton dibuat dari semen dan agregatnya yang dicampur dengan air. Agregat meliputi pasir sungai, kerikil sungai atau makadam dan sebagainya, dan dibagi ke dalam agregat kasar dan halus menurut ukuran butirannya. Umumnya pengayaan dengan 5 mm mesh diterapkan sebagai standar. Bagian yang lewat saringan sebanyak 85% atau lebih banyak disebut agregat halus, dan bagian yang tinggal di saringan disebut agregat kasar. Bila agregat hanya terdiri dari agregat halus saja, disebut mortar semen atau mortar saja, dan bila mengandung agegrat yang kasar disebut beton.
Mortar
Mortar digolongkan menurut penggunaannya, misalnya untuk sambungan, tembok , tahan air, tahan api dan seterusnya.
Mortar untuk sambungan digunakan untuk menyambung bata, batu dan blok beton. Perbandingan semen dan pasir adalah 1 : 2 atau 1: 3 dan banyaknya kapur mati ekuivalen dengan 20 % dari semen yang ditambahkan. Mortar tembok yang dipergunakan dalam berbagai perbandingan campuran untuk memenuhi keperluan pekerjaaan. Pekerjaan dengan mortar tembok berlangsung menurut urutan berikut ini: pelapisan dasar, penghalusan, pelapisan kedua dan penyelesaian. Berikut ini merupakan berbagai macam mortar, yaitu :
a.       Mortar lumpur dibuat dari pasir, tanah liat/lumpur dan air. Bahan-bahan tersebut dicampur sampai rata dan mempunyai tingkat kekentalan yang cukup baik. Perbandingan bahan-bahan harus tepat untuk memperoleh adukan yang baik. Terlalu sedikit pasir menghasilkan mortar yang retak-retak setelah mengeras sebagai akibat besarnya susutan pengerinngan. Terlalu banyak pasir menyebabkan adukan kurang dapat merekat. Mortar ini biasanya dipakai sebagai bahan tembok atau bahan tungku api di pedesaan.
b.      Mortar kapur dibuat dari pasir, semen merah, kapur dan air. Semen merah berfungsi sebagai pozolan untuk membantu reaksi antara kapur dan air, namun semen merah sendiri bila dicampur dengan air tidak berekasi.
c.       Mortar semen dibuat dari pasir, semen portland dan air. Perbandingan antara volume semen dan volume pasir berkisar antara 1 : 2 dan 1 : 6 atau lebih besar. Mortar ini kekuatan lebih besar daripada kedua mortar terdahulu, oleh karena itu biasa dipakai untuk tembok, pilar, kolom atau bagian lain yang menahan beba, karena mortar ini rapat air maka juga dipakai untuk bagian luar yang berada di bawah tanah.
d.      Mortar khusus dibuat dengan menambahkan bahan khusus pada mortar kapur dan mortar semen dengan tujuan tertentu.
        Sumber : Pengetahuan Bahan Teknik
Beton
Beton merupakan bahan bangunan yang dihasilkan dari campuran bahan-bahan dasar sebagai berikut :
1.      Air dan bahan campuran,
2.      Semen-portland,
3.      Agregat
Sifat beton berubah karena sifat semen, agregat dan air, maupun perbandingan pencampurannya. Untuk mendapatkan beton optimum pada penggunaan yang khas, perlu dipilih bahan yang sesuai dan dicampur secara cepat.
Bahan
a.       Air dan bahan campuran
Beton menjadi keras karena reaksi antara semen dan air. Oleh karena itu, air yang dipakai untuk mencampur kadang-kadang mengubah sifat semen. Kalau dipakai air sekarang bukan air ledeng bersih atau sebangsanya, maka perlu diperiksa terlebih dahulu apakah air itu cocok untuk dipakai sebagai campuran beton atau tidak. Cara berikut ini dipergunakan untuk pemeriksaan tersebut: waktu set semen dan kekuatan tekan diukur untuk mortar yang dicampur air bersih dan yang dicampur dengan air yang diuji, hasil pengukurannya dibandingkan. Sedangkan air laut hanya dapat dipakai untuk beton yang tidak mempergunakan baja tulangan karena mengandung garam yang dapat meyebabkan baja berkarat.
Bahan campuran ditambahkan dengan maksud agar dapat memperbaiki sifat beton yang lemah dan mengeras. Bahan campuran dapat dibagi menjadi dua kelompok :
1.      Volume yang ditambahkan harus diperthitungkan pada pengadukan beton, disebut bahan campuran,
2.      Volume yang ditambahkan tidak perlu diperhitungkan, disebut dengan zat campuran.
Ada beberapa macam bahan campuran. Contoh khas adalah bahan yang memiliki sifat hidrolik tersembunyi seperti pozolan, abu terbang, slag tanur tinggi dan berbagai bahan penambah. Pada tabel berikut ini dapat diketahui campuran semen dan pengaruhnya.
Tabel Campuran semen dan pengaruhnya
Campuran
Aksi
Pengaruh
Zat AE
Membuat busa seragam dengan diameter 0,25-0,025 mm
Peningkatan dari kemudahan kerja
Zat pendispersi
(Zat penghilang air)
Dispersi dari partikel semen

Zat pengeras cepat
Pemercepatan hidrasi
Penguatan awal
Pelambat pengesetan
Memperlambat hidrasi
Pengendalan waktu pengesetan
Zat tahan air
Membuat struktur padat dan tolak air
Pengaruh tahan air
        Sumber : Pengetahuan Bahan Teknik

b.      Semen
Berbagai semen dengan berbagai sifat dibuat seperti telah dikemukakan dalam sub-bab sebelumnya. Pemilihan semen secara optimum perlu dilakukan untuk memenuhi keperluan yang diminta.
c.       Agegat
Salah satu macam agregat adalah pasir alam, makadam yang dibuat dengan memecah  kerikil alam, batu, pasir halus, juga agregat buatan dari slag tanur tinggi berupa agregat kasar dan agregat buatan yang ringan. Agregat menempati 65 – 80% volume total dari beton, sifat-sifatnya sangat mempengaruhi kualitas beton. Agregat yang baik seharusnya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut
1.      Keras dan kuat
2.      Bersih
3.      Tahan lama
4.      Masa jenis tinggi
5.      Butir bulat
6.      Distribusi ukuran butir yang cocok.
Sifat-sifat beton
a.       Perancangan campuran beton
Perancangan dimaksudkan untuk menentukan perbandingan campuran bahan untuk mendapat beton dengan sifat yang diperlukan dan paling murah. Sifat yang diminta tergantung pada penggunaan beton. Sifat-sifat yang dapat diatur oleh perbandingan campuran adalah kekuatan, ketahanan kedap air dan kemampuan pengerjaan. Ada dua jalan dalam menghitung perbandingan campuran yang diperlukan, yaitu :
1)   Menentukan perbandingan campuran dengan perkiraan menggunakan teori perbandingan air-semen, atau hukum Lyse, kemudian campuran diuji.
2)   Membuat campuran beton secara empiris menggunakan tabel campuran atau perkiraan berdasarkan rongga cacat dalam agregat.
Teori perbandingan air-semen menentukan kekuatan beton jika persyaratan di bawah ini terpenuhi, yaitu :
1.      Kualitas dan cara pengujian adalah sama
2.      Kekuatan agregat lebih tinggi dari pada pasta
3.      Beton sangat mampat dan
4.      Beton dapat diolah plastis
     Semakin kecil perbandingan air-semen maka akan semakin tinggi kekuatan beton. Hukum Lyse menunjukkan bahwa satuan volume air untuk memberikan adukan sama adalah tetap bagi beton dengan agregat tertentu.
b.      Sifat-sifat beton
Beberapa sifat beton dapat disebutkan antara lain :
·         Kekuatan
Kuat tekan beton biasanya berhubungan dengan sifat-sifat lain, maksudnya bila kuat tekannya tinggi, sifat-sifat yang lain juga baik. Beton yang kuat tekannya tinggi, sifat-sifat yang juga baik. Beton yang kuat tekannya tinggi cara pembuatannya lebih sulit, sehingga harganya juga mahal. Sehingga hanya dipakai untuk bangunan berat saja, tidak semua beton menggunakan beton mutu tinggi. Berdasarkan kuat tekannya, beton dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaiyu :
1)      Beton sederhana dipakai untuk pembuatan bata beton atau bagian-bagian non-struktur, misalnya dinding bukan bukan penahan beban. Beton jenis ini perbandingan volume semen, pasir dan kerikil adalah 1 : 2 : 3.
2)      Beton normal dipakai untuk beton bertulang, bagian-bagian struktur penahan beban, misalnya kolom, balok, dinding yang menahan beban dan sebagainya. Namun untuk struktur yang berada di daerah gempa, kuat tekannya minimum 20 Mpa. Pada pembuatan beton normal tidak boleh menggunakan perbandingan volume 1 : 2 : 3 seperti pada beton sederhana.
3)      Beton prategang untuk balok prategang, yaitu balok dengan baja tulangan ditarik dulu sebelum diberi beban
4)      Beton kuat tekan tinggi dan sangat tinggi dipakai pada struktur, misalnya gedung bertingkat sangat banyak.



0 comments:

Post a Comment