Struktur Biaya Transportasi



Salim (2006:47) menguraikan struktur biaya transportasi yang terdiri dari kapasitas angkutan dan struktur biaya transportasi.
a. Kapasitas Angkutan
Kapasitas angkutan merupakan kemampuan suatu alat untuk memindahkan muatan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dalam waktu tertentu. Unsur-unsur kapasitas angkutan terdiri dari berat muatan, jarak yang ditempuh dan waktu yang dibutuhkan untuk angkutan tersebut. Dapat disimpulkan bahwa kapasitas angkutan terdiri dari berat muatan, jarak yang tempuh dan waktu yang dibutuhkan untuk angkutan tersebut. Sehingga  kapasitas angkutan terdiri dari:
1)    Sifat barang yang diangkut mencakup fisik, berat, isi dan bentuk, menguap, mencair dan sebagainya serta nilainya diukur dengan uang. Penumpang pada prinsipnya tidak, terkecuali dari sifat fisik, walaupun penilaiannya dalam uang tidak lazim dilaksanakan.
2)  Jenis alat angkut mencakup sifat fisik dan alat angkutan yang bersangkutan, apakah alat tersebut bergerak di daratan, di laut atau di udara. Sehingga jenis alat angkut tertentu menunjukan kapasitas angkut dengan jenis muatan yang tertentu pula.
3)   Jarak yang ditempuh mencakup kondisi fisik yang menunjukan, apakah pada waktu tertentu jarak A-B dapat ditempuh melalui darat, laut, udara atau kombinasi.
4)  Kecepatan rata-rata secara normal menunjukan kemampuan alat angkut yang bersangkutan untuk mengangkut muatan sesuai dengan jenisnya dalam waktu rata-rata yang diperlukan waktu berhenti untuk mengisi bahan bakar telah diperhitungkan.
Pengertian kapasitas angkutan pada dasarnya berlaku untuk semua jenis alat angkutan. Sudah barang tentu penyesuaian-penyesuaian dan pengecualian harus diperhitungkan bila menghadapi jam-jam tertentu. Kapasitas angkutan dapat berubah karena perubahan pada jarak (terusan-terusan atau jembatan-jembatan pada suatu waktu tidak dapat dilalui ).
b. Struktur biaya
Struktur biaya suatu perusahaan jasa angkutan tergantung dari kapasitas angkutan dan kecepatan alat angkut yang digunakan, serta penyesuaian terhadap besar arus angkutan yang berlaku, termasuk manajemen perusahaan yang mengatur jalannya penggunaan kapasitas angkutan.
Jumlah biaya jasa angkutan tergantung dari:
1)    Jarak dalam ukuran ton-kilometer
2)    Tingkat penggunaan kapasitas angkutan dalam ukuran waktu.
3)    Sifat khusus dari muatan
Berdasarkan data diatas dapat dibedakan tiga komponen biaya:
1)    Biaya angkutan (dalam perjalanan)
2)    Biaya penyediaan dan persiapan alat-alat angkutan termasuk biaya penyimpanan dan terminal (biaya berhenti)
3)    Biaya-biaya khusus yang ditimbulkan oleh sifat khusus muatan
Bila jumlah jasa-jasa angkutan yang diproduksi atau jumlah jasa-jasa angkutan yang terjual berubah, artinya kalau kapasitas angkutan atau kecepatan alat angkut berubah, ataupun diadakannya penyesuaian baru terhadap arus angkutan lain, maka di dalam biaya angkutan dalam perjalanan, biaya berhenti (penyediaan dan persiapan) dan biaya khusus yang diperoleh:
1)    Biaya-biaya tidak variabel.
2)    Biaya berubah sesuai dengan perubahan arus angkutan keseluruhan.
3)    Perubahan biaya yang berorientasi pada sebagian dari sektor yang menentukan perubahan arus angkutan.
c.  Biaya Operasi Kendaraan
BOK merupakan salah satu komponen penting dari suatu proyek transportasi pengiriman barang pada suatu perusahaan. Biaya operasi kendaraan dihitung dari seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan kendaraan guna menghasilkan jasa.  Perhitungan biaya operasi kendaraan agar mudah dilakukan dapat dikelompokan berdasarkan biaya yang dikeluarkan.
1)      Klasifikasi Komponen biaya
Dalam melakukan klasifikasi komponen biaya, penulis berpedoman pada SK Dirjend No. 687 Tahun 2002 tentang Pedoman Teknis penyelenggaraan angkutan di wilayah perkotaan dalam trayek tetap dan teratur. Komponen biaya operasi kendaraan digolongkan dalam 2 (dua) kelompok, yaitu:
a)    Biaya langsung
·         Biaya penyusutan kendaraan
·         Biaya bunga modal
·         Biaya awak kendaraan
·         Gaji/ upah
- Tunjangan kerja operasi (uang dinas)
- Tunjungan sosial
·         Bahan bakar minyak
·         Ban
·         Service Kecil
·         Service Besar
·         Pemeriksaan (Overhaul)
·         Penambahan Oli
·         Cuci kendaraan
·         Retribusi
·         STNK/Pajak kendaraan
·         KIR
·         Biaya Asuransi awak kendaraan
b)   Biaya tidak langsung
·         Biaya pegawai selain awak kendaraan
- Gaji/Upah
- Uang lembur
- Tunjangan sosial
·         Biaya pengelolaan
- Penyusutan bangunan kantor
- Penyusutan pool dan bengkel
- Penyusutan inventaris / alat kantor
- Penyusutan sarana bengkel
- Biaya administrasi kantor
- Biaya pemeliharaan kantor
- Biaya pemeliharaan pool dan bengkel
- Biaya listrik dan air
- Biaya telepon dan telegram
- Biaya perjalanan dinas selain awak kendaraan
- Pajak perusahaan
- Izin trayek
- Izin usaha
- Biaya pemasaran
- Lain-lain
2)      Pedoman Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan
a)    Pengertian Biaya operasi kendaraan
Adalah besaran pengorbanan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu satuan unit produksi jasa angkutan.
b)   Pada umumnya untuk menghitung biaya operasi kendaraan, atas dasar struktur biaya tersebut diatas dapat digunakan pada setiap jenis kendaraan.
3)      Cara perhitungan biaya operasi kendaraan dapat dilakukan dalam tahap-tahap sebagai berikut:
a)  Pada kelompok biaya langsung, sebagian biaya dapat dihitung secara langsung biaya perkendaraan perkilometer nya, tetapi sebagian biaya lainnya perlu terlebih dahulu dihitung biaya persatuan waktunya kemudian dibagi persatuan waktunya kemudian dibagi dengan km tempuh per satuan waktu tersebut.
b)  Untuk biaya tidak langsung karena komponen-komponen biaya tersebut bersifat umum atau biaya bersama yaitu untuk menunjang operasi dari semua jenis kendaraan, maka perhitungannya tidak dapat dihitung secara langsung biaya per kendaraan perkm nya.
C)  Hasil penjumlahan dari biaya langsung dan tidak langsung tersebut adalah biaya operasi kendaraan.

0 comments:

Post a Comment